Salah satu fenomena yang paling menarik di dunia game saat ini adalah hadirnya fitur online sebagai fungsi utama yang tak boleh ketinggalan. Pada masa lampu, PC menjadi satu-satunya perangkat yang mengakomodasi kebutuhan ini. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, konsol juga berkembang ke arah yang sama. Semakin banyak gamer yang merasakan bahwa senang dan seru akan lebih maksimal didapatkan jika bermain masif bersama dengan orang lain dari seluruh dunia. Bekerja sama dan sekaligus kompetitif membuat online game kini semakin dinikmati.
Apa yang membuat sebuah online game begitu dicintai? Sebagian besar dari Anda tentu akan menjawab hal-hal yang cukup teknis seperti plot, visualisasi grafis, gameplay, musik yang dihadirkan, atau bahkan bebas biaya. Namun ada satu elemen signifikan terpenting yang justru sering dilupakan: Pemain. Sebagai sebuah game yang menyatukan ribuan orang dalam satu wadah yang tentu saja memiliki beragam sifat dan persepsi, interaksi yang terjalin dapat membuat online game menjadi lebih menyenangkan, atau malah justru semakin suram.
Setiap online gamer yang hadir pasti memunculkan pengalaman unik tertentu ketika berinteraksi. Beberapa di antaranya mampu menjadi teman bertarung yang dapat diandalkan dan penyelamat, tidak sedikit pula yang menjadi penyelamat di kala krisis. Namun harus diakui pula bahwa tidak sedikit yang justru tampil menyebalkan dan membuat mood bermain hilang seketika. Kehadiran mereka seolah di luar kuasa kita, tidak bisa diusir dan sulit untuk diabaikan. Online gamers seperti ini menghadirkan cobaan tersendiri, ala dunia game tentunya.
Saya kira sebagian besar dari kita pasti menemukan online gamer seperti ini, atau jangan-jangan kita termasuk salah satunya. Apa saja 10 tipe online gamer paling menyebalkan yang sering sekali ditemui?
10. Lagger
Pernahkah Anda bermimpi akan sebuah game online yang berjalan lancar tanpa banyak halangan, setidaknya tidak menghambat Anda mengeluarkan performa maksimal? Saya yakin semua online gamer menginginkannya. Namun semua impian ini buyar ketika gamer yang memiliki kualitas jaringan internet buruk memutuskan untuk bergabung dalam pertempuran. Akibatnya tentu saja sangat merusak. Permainan menjadi tersendat-sendat dan sulit sekali untuk dikendalikan. Akan semakin parah jika tipe online gamer seperti ini dengan “pe-de” nya ingin menjadi host room. Anda akan merasa seperti masuk dalam perangkap buaya.
9. Sampah! Sampah!
Kata sampah di atas tentu saja bukan merupakan sebuah makian, tetapi lebih kepada julukan untuk online gamer yang memanfaatkan kesempatan untuk mencuri buruan dengan memberikan last hit. Di beberapa game, efek ini masih terasa katastropik. Anda yang setengah mati berjuang untuk memberikan damage hingga musuh sekarat harus berbesar hati karena uang dan exp yang seharusnya Anda dapatkan justru menjadi milik orang lain. Tukang “nyampah” menjadi julukan yang pantas untuk mereka. Untung saja, MMORPG terbaru mulai menerapkan sistem porsi exprience dan loot yang didasarkan pada damage yang diberikan. Namun masih banyak game lain pula yang belum memperbaiki celah menyebalkan ini.
8. Leader-Wannabe
Esensi sebuah online gaming tentunya adalah kebersamaan dan kompetisi dalam balutan permainan yang menyenangkan. Namun tidak jarang, beberapa gamer hanya mengedepankan unsur kompetisi dan melupakan dua unsur yang lain. Akibatnya? Ia menjadi sangat peduli pada hasil dan menggebu-gebu untuk menang. Gamer seperti ini biasanya mulai mengatur-ngatur gamer lain tentang apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang harus diterapkan. Semua yang ia minta seolah menjadi perintah yang harus diikuti oleh gamer yang lain. Ketika ia lalai, gamer seperti ini biasanya marah luar biasa dan mengeluarkan kata-kata makian. Hal yang paling menyedihkan tentu saja datang ketika Anda mulai memperhatikan statistik yang mereka hasilkan, yang seringkali tidak lebih baik dari Anda. Anggap saja mereka punya obsesi menjadi pemimpin, namun tak pernah terwujud.
7. Away From Keyboard (AFK)
AFK memang sedang menjadi tren saat ini. Teman setim Anda yang seharusnya berkontribusi besar, entah mengapa hanya terdiam tak bergerak di markas dan tidak memberikan kontribusi sama sekali di dalam pertarungan. Di beberapa game online, gamer seperti ini memang tidak memberikan dampak yang terlalu signfikan. Namun di game seperti DOTA atau CS, anggota tim seperti ini tampil tak ubahnya sebuah beban. Apalagi ketika mereka aktif kembali dan menemukan bahwa tim sudah dalam posisi kalah dan level mereka tidak cukup untuk balik melawan.
6. Chat-Spammer
Hampir semua game online yang ada di Indonesia menyediakan fasilitas chat dengan teks. Ini menjadi fitur yang terpenting untuk berkoordinasi dengan tepat atau sekadar berinteraksi dengan proporsi yang pantas. Entah mengapa, fitur seperti ini justru menarik lebih banyak online gamer aneh yang saya sebut sebagai chat-spammer. Mereka menulis begitu banyak kalimat yang memenuhi layar, tanpa isi, dan seringkali tidak penting dan di luar konteks gaming. Dari sekedar memopulerkan nama hingga mengajak orang lain kenalan. Anda yang sedang bermain seru pun dipaksa untuk memelototi layar dengan kalimat-kalimat tidak jelas. Menyebalkan? So pasti!
5. Single Player-Mode
Semua gamer online tentu mengerti bahwa inti konsep sebuah game online adalah mengerjakan segala sesuatunya bersama-sama, apalagi jika gameplay-nya didasarkan pada kekuatan tim. Namun tidak jarang beberapa orang masih melihat online game tak ubahnya sebuah game single player yang “kebetulan” berisikan banyak orang. Akibatnya? Mereka seolah ada di dunianya sendiri. Mereka tidak berkoordinasi, bergerak dan menyerang sendiri, tidak pernah memback-up teman yang lain, dan tidak pernah tertarik untuk menjalankan misi bersama-sama. Mereka seperti sedang bermain game di konsol lama dan kita semua hanyalah NPC yang kebetulan bisa berbicara.
4. Leaver
Petarung yang terkuat dan dapat diandalkan adalah yang tidak takut untuk berjuang hingga titik darah penghabisan. Ini adalah sebuah pepatah lama dan sebuah nilai ksatria yang seharusnya masih dapat dipegang hingga saat ini. Namun di game online, wejangan ini hanyalah sebuah kata-kata tanpa makna. Anda pasti bertemu dengan tipe gamer Leaver yang menyebalkan. Ketika timnya berada di ujung kekalahan dan kans kemenangannya kecil, tipe player seperti ini tidak akan segan untuk keluar dari permainan begitu saja, walaupun mungkin saja membuat daya serang tim semakin lemah. Leaver di dunia game online adalah pengecut yang banyak dibenci online gamer lain.
3. Penipu
“Ingat, kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan, Waspadalah! Waspadalah!”, begitu kata Bang Napi di salah satu acara kriminal televisi swasta. Tetapi siapa yang menyangka bahwa hingga di dunia game online pun, kejahatan seperti ini masih seringkali terjadi. Tanpa tatap muka, potensi untuk melakukan kejahatan seperti ini semakin besar dan sulit terlacak di dunia nyata. Penipuan di online game memiliki beragam variasi, dari yang ringan hingga yang berat. Dari sekadar menyamar menjadi jenis kelamin tertentu dan merayu gamer dari jenis kelamin berbeda, hingga yang berhubungan dengan penjualan item dengan uang nyata. Oleh karena itu, seperti kata Bang Napi, waspada menjadi kunci utama yang akan membantu kita terhindar dari kebodohan seperti ini.
2. Troll
Troll yang kita bicarakan di sini bukanlah variasi monster atau bos yang seringkali Anda lawan di game online. Troll ini sebenarnya merupakan sebuah sebutan untuk online gamer yang seringkali berkomentar tanpa menggunakan otaknya terlebih dahulu. Mereka seringkali mengeluarkan komentar yang buruk, menjatuhkan, menuduh, bahkan memaki tanpa dasar tim lawan. Seakan tidak puas, mereka akan terus menjelek-jelekkan Anda sepanjang permainan, debat kusir ketika dikonfrontir dengan argumen, selalu berusaha menarik perhatian massa, namun seringkali tidak menunjukkan performa gaming yang bagus. Kehadiran Troll seringkali menghasilkan atmosfer pertarungan yang negatif, khususnya marah dan kesal. Cara terbaik untuk mengatasinya? Anggap saja mereka remaja ababil yang tak pernah mendapatkan cinta dari sesama.
1. Cheater
Apalagi yang lebih menyebalkan daripada bertemu dengan seorang cheater di dalam game online? Mereka mampu bergerak cepat, menyelam dalam tanah, menembak dengan akurasi 100%, 1 hit kill, melihat tembus, dan berbagai kekuatan “manusia super” lainnya. Saya sendiri tidak akan mempermasalahkan jika mereka menggunakannya di game single player, namun ketika membawa kebiasaan ini ke game online? Sangat menyebalkan! Cheater di game online tak ubahnya orang-orang yang tidak mengerti tentang konsep game online itu sendiri. Saya cukup heran dengan gamer online seperti ini. Dimana kebanggaan yang bisa Anda tunjukkan jika semua prestasi Anda dihasilkan dengan sebuah kecurangan, ketika orang lain berjuang dengan skill dan cara yang sejujur mungkin. Cheater bukanlah gamer, mereka adalah makhluk alien di dalam online game, dan sudah seharusnya diberantas.
Demikian adalah 10 tipe online gamer yang menurut saya paling menyebalkan, setidaknya dari pengalaman saya pribadi selama bermain game online. Apakah Anda pernah bertemu dengan salah satu dari mereka? Atau jangan-jangan Anda termasuk di dalamnya? Artikel ini tentu saja tidak ditujukan untuk mendiskreditkan pihak-pihak tertentu (kecuali para penipu dan cheater) dan tidak berniat untuk menyerang siapapun.
Jika Anda memiliki tipe online gamer yang menurut Anda seharusnya berada di dalam list ini, jangan ragu untuk memberikan masukan lewat komen di bawah ini. Saran ataupun kritik juga akan sangat membantu. Feel free to share your thoughts!
0 komentar:
:rate5: :hoax: :nyimak: :thanx: :pertamax: :cendol: :bingung: :sundul: :iloveindonesia: :marah: :ngacir: :kiss: :bata:
Posting Komentar
Mohon Commnent