PENGANTAR
|
Suatu hari saya membaca diskusi di suatu forum yang sedang membahas topik pornography di negara Jepang. Seperti biasa topik semacam ini tentu akan merangsang banyak orang untuk bergabung sehingga diskusi berlangsung ramai dan hangat Tanggapan yang masuk sangat beragam sesuai dengan pengetahuan masing masing member. Sebagian komentar mungkin benar namun sebagian lagi kadang kurang tepat dan sangat jauh dari realitas yang saya lihat yang bahkan tidak berlebihan kalau disebut ngawur. Hal ini tentu bisa dimengerti karena tidak semua peserta diskusi memiliki kesempatan untuk datang atau tinggal di negara tersebut, sehingga kesalahan dan kekeliruan tentu tidak bisa dihindari. Menariknya lagi, sumber dan referensi diskusi kebanyakan diambil dari majalah, photo dan video porno. Fantasi yang berbentuk film itupun dianggap cermin dari realita sebenarnya yang ada di masyarakat.
Berangkat dari cerita di atas, saya akhirnya memberanikan diri menulis artikel hangat ini yang mudah mudahan bermanfaat. Batasan tentang kata porno yang saya pakai disini sepenuhnya memakai acuan yang paling sederhana yaitu asal telanjang berarti porno. Saya awali dulu tulisan ini dari bagian yang ringan yaitu sejarah singkat pornography.
SEJARAH SINGKAT PORNOGRAFI DI JEPANG
Pornografi memiliki sejarah yang cukup panjang di negara tersebut. Berbagai cerita dan ilustrasi lukisan kertas bertema porno bisa ditemukan pada sejumlah buku literatur lama. Hal ini sepertinya tidak lepas dari penguasaan teknologi pembuatan kertas yang sudah sangat maju pada masa itu yang walaupun diproduksi secara tradisional namun mampu menghasilkan kertas bermutu tinggi sebagai bahan dasar pembutan gambar erotik tadi.
Kemudian pada era Muromachi (1336 - 1573) pornografi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena teknologi foto ataupun video belum dikenal pada masa itu maka satu satunya media pornografi yang ada hanyalah lewat lukisan cetak yang disebut Ukiyoe. Teknik pembuatannya cukup rumit, yang polanya sepenuhnya dibuat di atas cukilan kayu untuk selanjutnya di cetak di atas kertas sehingga mampu dibuat dalam jumlah yang cukup banyak.
Diantara sekian banyak lukisan ukiyoe yang dibuat masa itu, sebagian diantaranya menampilkan gambar erotik atau pornografi atau yang umum dikenal dengan nama "Shunga". Semua seri gambar porno ini, khususnya yang dibuat oleh pelukis ternama bisa diilihat di hampir semua toko buku dan dikelompokkan sebagai buku seni.
Seiring dengan perkembangan teknologi, selanjutnya di awal tahun 1960an pornografi mulai memasuki dunia film atau yang lebih dikenal dengan nama Pink Eiga (film pink). Kemudian di tahun 1980an pornografi berkembang menjadi lebih semarak lagi karena mulai ditemukannya media perekam yang lebih kompak yaitu berupa video disk. [sumber : wikipedia ]01. Majalah
Bebas dibuka
|
Dari sampul depanya, sepertinya dengan mudah bisa ditebak isinya walaupun oleh orang yang tidak mengerti huruf Jepang sekalipun, seperti saya. Majalah ini bisa ditemukan dan dijual bebas di mini market atau convinance store terdekat. Harganya relatif murah dan hampir tidak jauh beda dengan majalah biasa. Uniknya majalah ini bisa dibuka dengan bebas karena sama sekali tidak disegel.
Sambil nyengir mesum membayangkan gambar didalamnya, sayapun pernah mencoba membuka isinya. Gedabrak ! Isinya ternyata cukup membuat saya hampir pingsan, mata melotot dan mulut lupa menutup. Maklum saya rada kampungan urusan begini. Tebal majalahnya hampir sama dengan buku pelajaran ketika sma dulu, namun isinya tentu saja tidak sama (dodol !). Ada beberapa halaman yang tertutup atau dibuat lengket jadi satu. Sialnya halaman yang lengket itu justru (sepertinya) merupakan halaman utamanya.
Bagi yang pernah atau mengenal atau melihat majalah dewasa seperti playboy misalnya, pasti bisa lebih mudah untuk membayangkannya. Namun ada yang sedikit membedakan adalah isinya yang sedikit lebih bervariasi. Disamping gambar panas dan merangsang, juga memuat banyak berita dan tulisan lain seperti gosip, skandal, politik dan berita populer lainya.
Dibeli namun tidak dibawa pulang
Siapakah konsumen utama majalah ini ? Konsumen setia dari majalah ini biasanya adalah golongan pria setengah baya, berumur berkisar 40-55 tahun yang umum disebut Ojisan atau Ossan, yang tidak jarang meninggalkan begitu saja majalahnya sehabis dibaca di di dalam kereta, karena takut ketahuan istri di rumah. Selain orang Jepang sendiri, kadang saya pernah juga melihat kerumunan orang asing dengan bahasa yang tidak saya mengerti yang tampak sibuk membolak balik majalah tersebut dengan penuh nafsu.
Siapakah konsumen utama majalah ini ? Konsumen setia dari majalah ini biasanya adalah golongan pria setengah baya, berumur berkisar 40-55 tahun yang umum disebut Ojisan atau Ossan, yang tidak jarang meninggalkan begitu saja majalahnya sehabis dibaca di di dalam kereta, karena takut ketahuan istri di rumah. Selain orang Jepang sendiri, kadang saya pernah juga melihat kerumunan orang asing dengan bahasa yang tidak saya mengerti yang tampak sibuk membolak balik majalah tersebut dengan penuh nafsu.
2. Komik
|
Beberapa tahun lalu di negara kita dihebohkan dengan kasus komik porno dari Jepang. Tentu saja, komik yang dijual di sejumlah toko buku sangat mengkhawatirkan sejumlah kalangan khususnya para orang tua karena berpotensi meracuni para anak anak. Demikian juga dengan komik lain yang lebih terkenal seperti Shinchan misalnya yang dilarang di beberapa negara karena dinggap tidak mendidik bagi anak dan juga porno !
Bagimana dengan di Jepang ? Apakah budaya membaca komik di negara mereka tidak berpengaruh buruk pada perkembangan pendidikan anak ? Sepertinya jawabannya terletak pada kesalahan persepsi sejumlah orang yang menganggap komik adalah bacaan untuk anak anak semata. Di Jepang komik merupakan bacaan untuk segala umur. Isi atau materi juga disesuikan dengan tingkatan umur pembacanya.
Sedangkan khusus untuk komik Shinchan adalah sedikit dilema. Mungkin anda akan sedikit bingung kalau saya katakan bahwa komik Shinchan pada awalnya dibuat bukan untuk komsusi untuk anak anak, jadi wajar kalau ceritanya rada ngeres dan kurang ajar. Demikian juga dengan komik lain seperti Sailor Moon, penggemarnya kebaanyakan adalah orang dewasa.
Di negara tersebut, budaya memaca komik sangatlah mennakjubkan. Di toko buku, kita bisa menjumpai ratusan ribu judul komik yang dijual. Uniknya semua komik bisa dibaca dengan bebas tanpa ada keharusan untuk membelinya. Pria wanita, tua muda bergabung dan tenggelam dengan bacaannya masing masing tanpa menimbulkan "keributan" apapun. Tentu saja, mana ada orang normal yang terangsang hanya dari melihat gambar kartun kecuali orang sinting.
03. Video
Mungkin jenis ini paling banyak dikenal dan juga beredar di negara kita yaitu adult video atau lebih dikenal dengan sebutan JAV. Untuk mendapatkannya tidak terlalu susah karena bisa dijual atau disewakan di tempat penyewaan video biasa. Untuk membedakannya dengan video biasa biasanya disediakan ruangan kecil tersediri dan pintu masuknya dibatasi dengan selembar kain. Bagi yang maniac atau virus mesumnya sudah level tinggi, bisa mendatangi toko yang khusus menjual video dan dvd porno doang. Tempatnya cukup luas bahkan kadang sangat luas, dari lantai satu sampai diatasnya isinya penuh dengan barang serupa tapi tidak sama. Peminatnya sekarang lebih bervariasi tidak didominasi oleh pria setengah umur saja, namun juga laki laki muda bahkan wanitapun walaupun jarang, kadang kadang bisa kita temukan “berkeliaran” walaupun biasanya masih beserta pasangannya.
Bagi yang karena beberapa alasan tertentu tidak bisa melakukannya (memutar video) dirumah bisa mendatangi tempat penyewaan merangkap pemutaran video. Di tempat ini pengunjung bisa memilih, dan memutar video yang disukainya sepuasnya. Harganya biasaya sama saja dengan sewa internet dan dihitung perjam atau per 30 menit. Kadang internet cafe juga merangkap sebagai tempat pemutaran dan penyewaan video.
Gambar buram berarti resmi
|
Bagi mereka yang sudah pernah menonton video porno di Indonesia dan membandingankannya dengan yang di sini pasti akan kecewa berat. Kenapa ? Karena ternyata ternyata bagian yang paling diminati biasanya diburamkan dengan gambar mozaik. Ini adalah aturan hukum yang berlaku resmi untuk semua peredaran video porno di negara tersebut. Semua foto ataupun video yang memperlihatkan bagian genital secara langsung dan detail adalah illegal. Khusus untuk majalah atau buku malah lebih ketat yaitu tidak boleh memperlihatkan adegan berpasangan, sedangkan komik adalah perkecualian, walaupun tetap harus mengikuti aturan dasar yaitu pada bagian genital tidak boleh dilukis dengan detail.
Namun walaupun begitu bukan berarti video yang tanpa sensor tidak bisa didapatkan sama sekali. Pembelian bisa dilakukan lewat telephone, berdasarkan daftar selebaran yang dimasukkan oleh seseorang (entah siapa) di kotak post rumah atau aparteman. Transaksinya tentu saja gelap alias illegal. Kalau kita beruntung, kita bisa mendapatkan video bersih tanpa sensor, tapi kalau apes, berarti siap siap gigit jari karena hanya mendapaktan video Mickey Tikus. Penipuan seperti ini kerap terjadi. Korban dipastikan tidak akan melapor, kecuali orang yang kelewat jujur dan mau cari masalah.
Akting yang meyakinkan
Cukup banyak saya mendapatkan pertanyaan dari rekan di Indonesia tentang pornograhy di Jepang. Mereka cukup khawatir dengan situasi anak, saudara ataupun dirinya sendiri terhadap kejahatan seksual, pemerkosaan yang dilakukan di tempat publik. Dasar dari kekhawatiran mereka ini didapat dari sejumlah info dan refferensi dari video (porno). Pertanyaan yang awalnya membingungkan akhirnya menjadi jelas. Tampaknya mereka membuat kesimpulan dengan mengambil reffrensi yang salah. Sepertinya film khusus tersebut dibuat dengan sangat profesional sehingga mampu menipu penontonnya sehingga akhirnya beranggapan bahwa kejadiannya benar benar ada dalam kehidupan nyata ataupun umum dilakukan dan ditemukan dalam keseharian.
Akting yang meyakinkan
Cukup banyak saya mendapatkan pertanyaan dari rekan di Indonesia tentang pornograhy di Jepang. Mereka cukup khawatir dengan situasi anak, saudara ataupun dirinya sendiri terhadap kejahatan seksual, pemerkosaan yang dilakukan di tempat publik. Dasar dari kekhawatiran mereka ini didapat dari sejumlah info dan refferensi dari video (porno). Pertanyaan yang awalnya membingungkan akhirnya menjadi jelas. Tampaknya mereka membuat kesimpulan dengan mengambil reffrensi yang salah. Sepertinya film khusus tersebut dibuat dengan sangat profesional sehingga mampu menipu penontonnya sehingga akhirnya beranggapan bahwa kejadiannya benar benar ada dalam kehidupan nyata ataupun umum dilakukan dan ditemukan dalam keseharian.
Film bisa jadi merupakan gambaran dari realita yang sebenarnya namun bisa juga berarti sebaliknya yaitu sekedar fantasi belaka. Tahukah Anda bahwa, ada "hotel" yang kamarnya selain bertype standard juga ada kamar bertype "ruang kelas" lengkap dengan meja dan papan tulis. Juga ada kamar type "gerbong kereta api", yang uniknya diklaim bisa bergetar dan bergoyang layaknya kereta api sungguhan.
04. Film layar lebar
Film dewasa dengan layar lebar yang umum disebut dengan Pink Eiga, bisa kita jumpai di bioskop tertentu saja. Uniknya, poster pertunjukan yang sedang atau akan dimainkan biasanya ditempelkan di dinding khusus yang sangat tersembunyi atau kadang malah di belakang gedung jadi terbalik dengan bioskop normalnya. Walaupun namanya adalah film layar lebar namun jalan ceritanya rada ngawur dan kadang tidak masuk akal yang ujung ujungnya selalu menuju ke arah yang sama.
Dari survey yang pernah saya lakukan, khusunya untuk mengetahui rentang umur penonton, mendapatkan hasil umur rata rata penonton yang berkiar 40 tahunan ke atas dan hampir sebagian besar adalah pria. Golongan muda sepertinya jarang terlihat. Yang unik justru saya tidak jarang saya pernah melihat sekelompok orang asing yang ikut dalam antrian saat memasuki gedung. Sepertinya di negara mereka, film semacam ini susah atau bahkan tidak mungkin untuk didapatkan.
05. Lain lain
Disamping media yang telah saya sebutkan di atas, masih ada beberapa media lagi yang tidak luput dari pornography yaitu koran, khususnya untuk koran sport/ pacuan kuda edisi sabtu dan minggu, internet, tv cable dan masih banyak lagi. Khusus TV umum, ada juga salah satu chanel yang menayangkan pornografi pada salah satu program acaranya yang biasanya disiarkan setiap akhir pekan lewat tengah malam. Sepertinya tidak banyak yang bisa di nikmati didalamnya karena cuma sebatas cuman foto model, promosi video porno terbaru dan bincang bincang masalah yang ngeres dan sedikit ngawur.
Sedangkan untuk tempat penyewaan sekaligus sebagai pemutaran video relatif mudah ditemukan. Di tempat ini pengunjung bisa memilih, dan memutar video yang disukainya sepuasnya. Harganya biasaya sama saja dengan sewa internet dan dihitung perjam atau per 30 menit. Kadang internet cafe juga merangkap sebagai tempat pemutaran dan penyewaan video.
2. Komik
|
Beberapa tahun lalu di negara kita dihebohkan dengan kasus komik porno dari Jepang. Tentu saja, komik yang dijual di sejumlah toko buku sangat mengkhawatirkan sejumlah kalangan khususnya para orang tua karena berpotensi meracuni para anak anak. Demikian juga dengan komik lain yang lebih terkenal seperti Shinchan misalnya yang dilarang di beberapa negara karena dinggap tidak mendidik bagi anak dan juga porno !
Bagimana dengan di Jepang ? Apakah budaya membaca komik di negara mereka tidak berpengaruh buruk pada perkembangan pendidikan anak ? Sepertinya jawabannya terletak pada kesalahan persepsi sejumlah orang yang menganggap komik adalah bacaan untuk anak anak semata. Di Jepang komik merupakan bacaan untuk segala umur. Isi atau materi juga disesuikan dengan tingkatan umur pembacanya.
Sedangkan khusus untuk komik Shinchan adalah sedikit dilema. Mungkin anda akan sedikit bingung kalau saya katakan bahwa komik Shinchan pada awalnya dibuat bukan untuk komsusi untuk anak anak, jadi wajar kalau ceritanya rada ngeres dan kurang ajar. Demikian juga dengan komik lain seperti Sailor Moon, penggemarnya kebaanyakan adalah orang dewasa.
Di negara tersebut, budaya memaca komik sangatlah mennakjubkan. Di toko buku, kita bisa menjumpai ratusan ribu judul komik yang dijual. Uniknya semua komik bisa dibaca dengan bebas tanpa ada keharusan untuk membelinya. Pria wanita, tua muda bergabung dan tenggelam dengan bacaannya masing masing tanpa menimbulkan "keributan" apapun. Tentu saja, mana ada orang normal yang terangsang hanya dari melihat gambar kartun kecuali orang sinting.
03. Video
Mungkin jenis ini paling banyak dikenal dan juga beredar di negara kita yaitu adult video atau lebih dikenal dengan sebutan JAV. Untuk mendapatkannya tidak terlalu susah karena bisa dijual atau disewakan di tempat penyewaan video biasa. Untuk membedakannya dengan video biasa biasanya disediakan ruangan kecil tersediri dan pintu masuknya dibatasi dengan selembar kain. Bagi yang maniac atau virus mesumnya sudah level tinggi, bisa mendatangi toko yang khusus menjual video dan dvd porno doang. Tempatnya cukup luas bahkan kadang sangat luas, dari lantai satu sampai diatasnya isinya penuh dengan barang serupa tapi tidak sama. Peminatnya sekarang lebih bervariasi tidak didominasi oleh pria setengah umur saja, namun juga laki laki muda bahkan wanitapun walaupun jarang, kadang kadang bisa kita temukan “berkeliaran” walaupun biasanya masih beserta pasangannya.
Bagi yang karena beberapa alasan tertentu tidak bisa melakukannya (memutar video) dirumah bisa mendatangi tempat penyewaan merangkap pemutaran video. Di tempat ini pengunjung bisa memilih, dan memutar video yang disukainya sepuasnya. Harganya biasaya sama saja dengan sewa internet dan dihitung perjam atau per 30 menit. Kadang internet cafe juga merangkap sebagai tempat pemutaran dan penyewaan video.
Gambar buram berarti resmi
|
Bagi mereka yang sudah pernah menonton video porno di Indonesia dan membandingankannya dengan yang di sini pasti akan kecewa berat. Kenapa ? Karena ternyata ternyata bagian yang paling diminati biasanya diburamkan dengan gambar mozaik. Ini adalah aturan hukum yang berlaku resmi untuk semua peredaran video porno di negara tersebut. Semua foto ataupun video yang memperlihatkan bagian genital secara langsung dan detail adalah illegal. Khusus untuk majalah atau buku malah lebih ketat yaitu tidak boleh memperlihatkan adegan berpasangan, sedangkan komik adalah perkecualian, walaupun tetap harus mengikuti aturan dasar yaitu pada bagian genital tidak boleh dilukis dengan detail.
Namun walaupun begitu bukan berarti video yang tanpa sensor tidak bisa didapatkan sama sekali. Pembelian bisa dilakukan lewat telephone, berdasarkan daftar selebaran yang dimasukkan oleh seseorang (entah siapa) di kotak post rumah atau aparteman. Transaksinya tentu saja gelap alias illegal. Kalau kita beruntung, kita bisa mendapatkan video bersih tanpa sensor, tapi kalau apes, berarti siap siap gigit jari karena hanya mendapaktan video Mickey Tikus. Penipuan seperti ini kerap terjadi. Korban dipastikan tidak akan melapor, kecuali orang yang kelewat jujur dan mau cari masalah.
Akting yang meyakinkan
Cukup banyak saya mendapatkan pertanyaan dari rekan di Indonesia tentang pornograhy di Jepang. Mereka cukup khawatir dengan situasi anak, saudara ataupun dirinya sendiri terhadap kejahatan seksual, pemerkosaan yang dilakukan di tempat publik. Dasar dari kekhawatiran mereka ini didapat dari sejumlah info dan refferensi dari video (porno). Pertanyaan yang awalnya membingungkan akhirnya menjadi jelas. Tampaknya mereka membuat kesimpulan dengan mengambil reffrensi yang salah. Sepertinya film khusus tersebut dibuat dengan sangat profesional sehingga mampu menipu penontonnya sehingga akhirnya beranggapan bahwa kejadiannya benar benar ada dalam kehidupan nyata ataupun umum dilakukan dan ditemukan dalam keseharian.
Akting yang meyakinkan
Cukup banyak saya mendapatkan pertanyaan dari rekan di Indonesia tentang pornograhy di Jepang. Mereka cukup khawatir dengan situasi anak, saudara ataupun dirinya sendiri terhadap kejahatan seksual, pemerkosaan yang dilakukan di tempat publik. Dasar dari kekhawatiran mereka ini didapat dari sejumlah info dan refferensi dari video (porno). Pertanyaan yang awalnya membingungkan akhirnya menjadi jelas. Tampaknya mereka membuat kesimpulan dengan mengambil reffrensi yang salah. Sepertinya film khusus tersebut dibuat dengan sangat profesional sehingga mampu menipu penontonnya sehingga akhirnya beranggapan bahwa kejadiannya benar benar ada dalam kehidupan nyata ataupun umum dilakukan dan ditemukan dalam keseharian.
Film bisa jadi merupakan gambaran dari realita yang sebenarnya namun bisa juga berarti sebaliknya yaitu sekedar fantasi belaka. Tahukah Anda bahwa, ada "hotel" yang kamarnya selain bertype standard juga ada kamar bertype "ruang kelas" lengkap dengan meja dan papan tulis. Juga ada kamar type "gerbong kereta api", yang uniknya diklaim bisa bergetar dan bergoyang layaknya kereta api sungguhan.
04. Film layar lebar
Film dewasa dengan layar lebar yang umum disebut dengan Pink Eiga, bisa kita jumpai di bioskop tertentu saja. Uniknya, poster pertunjukan yang sedang atau akan dimainkan biasanya ditempelkan di dinding khusus yang sangat tersembunyi atau kadang malah di belakang gedung jadi terbalik dengan bioskop normalnya. Walaupun namanya adalah film layar lebar namun jalan ceritanya rada ngawur dan kadang tidak masuk akal yang ujung ujungnya selalu menuju ke arah yang sama.
Dari survey yang pernah saya lakukan, khusunya untuk mengetahui rentang umur penonton, mendapatkan hasil umur rata rata penonton yang berkiar 40 tahunan ke atas dan hampir sebagian besar adalah pria. Golongan muda sepertinya jarang terlihat. Yang unik justru saya tidak jarang saya pernah melihat sekelompok orang asing yang ikut dalam antrian saat memasuki gedung. Sepertinya di negara mereka, film semacam ini susah atau bahkan tidak mungkin untuk didapatkan.
05. Lain lain
Disamping media yang telah saya sebutkan di atas, masih ada beberapa media lagi yang tidak luput dari pornography yaitu koran, khususnya untuk koran sport/ pacuan kuda edisi sabtu dan minggu, internet, tv cable dan masih banyak lagi. Khusus TV umum, ada juga salah satu chanel yang menayangkan pornografi pada salah satu program acaranya yang biasanya disiarkan setiap akhir pekan lewat tengah malam. Sepertinya tidak banyak yang bisa di nikmati didalamnya karena cuma sebatas cuman foto model, promosi video porno terbaru dan bincang bincang masalah yang ngeres dan sedikit ngawur.
Sedangkan untuk tempat penyewaan sekaligus sebagai pemutaran video relatif mudah ditemukan. Di tempat ini pengunjung bisa memilih, dan memutar video yang disukainya sepuasnya. Harganya biasaya sama saja dengan sewa internet dan dihitung perjam atau per 30 menit. Kadang internet cafe juga merangkap sebagai tempat pemutaran dan penyewaan video.
0 komentar:
:rate5: :hoax: :nyimak: :thanx: :pertamax: :cendol: :bingung: :sundul: :iloveindonesia: :marah: :ngacir: :kiss: :bata:
Posting Komentar
Mohon Commnent