Kompetisi dan persaingan tampaknya mulai bergeser menjadi intisari kehidupan sebuah industri game. Tidak hanya melibatkan para gamer yang menjadi pondasi dasar di dalamnya, persaingan ini juga kian menguat di kalangan developer dan publisher yang notabene merupakan alasan utama hadirnya industri ini. Untungnya, persaingan seperti ini seringkali menghasilkan dampak yang jauh lebih positif. Keinginan untuk menarik pangsa pasar yang lebih luas membuat developer berjuang mati-matian untuk menghadirkan kualitas game yang lebih baik dan unik dari pesaingnya. Lewat kompetisi seperti inilah, industri game mengalami perkembangan yang pesat.
Tampil seperti drama yang sering kita temukan di layar kaca, kompetisi seperti ini selalu menghadirkan dua kubu yang berusaha saling menjatuhkan, namun juga bersinergi untuk melengkapi eksistensi masing-masing. Di dunia kartun ada Tom & Jerry, di dunia First Person-Shooter ada Battlefield & Call of Duty, di dunia game sepakbola? Sudah pasti kita akan menemukan dua judul besar: FIFA dan Pro Evolution Soccer. Yang satu hadir dari developer barat dan yang lainnya dikembangkan oleh perusahaan timur. Perbedaan gaya permainan, fitur unik, dan berbagai kekurangan dan kelemahan yang ada pada setiap seri kedua franchise ini menjadi pacu jantung kehidupan industri game secara keseluruhan.
Setelah sempat mereview Pro Evolution Soccer 2012 sebelumnya dan merasakan sendiri “inovasi baru” yang ditawarkan Konami, saya mulai merasa ini saat yang tepat untuk melakukan hal yang sama pada sang pesaing buatan EA – FIFA 12. Didorong keinginan untuk menghadirkan persepsi yang lebih luas, berimbang, dan menyeluruh pada kedua franchise ini, serta mengakomodir kebutuhan dari dua kubu fans, saya menjajal seri terbaru franchise ini. Namun, alasan utama yang mendasarinya? Rasa penasaran akan player-impact engine di FIFA 12 yang selama ini digembar-gemborkan oleh Electronic Arts dapat menghasilkan pengalaman yang jauh berbeda. So, does it?
Tampilan FIFA 12 harus diakui memanjakan mata, dengan animasi gerak karakter dan kontrol bola yang lebih halus dan bervariasi, membuat kesan sepak bola yang kental secara visual. Tidak sulit untuk menguasai gerak bola karena pada dasarnya kontrol yang dihadirkan cukup sederhana untuk dikuasai dalam waktu dekat, bahkan untuk Anda – gamer PES sekalipun. Lantas bagaimana dengan kinerja Player-Impact Engine di dalamnya? Menjajalnya dalam beberapa pertandingan, engine terbaru ini cukup membuat saya kagum, setidaknya mampu menghasilkan reaksi pemain yang lebih natural layaknya sebuah pertandingan di dunia nyata. Efek langsung terhadap jalannya pertandingan? Masih terlalu prematur untuk menyimpulkan secara langsung.
Jadi, sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk menyimpulkan dan mencoba sebagian besar fitur di FIFA 12 dengan lebih mendalam, screenshot di bawah ini dihadirkan untuk memberikan sedikit gambaran akan apa yang ditawarkan.
0 komentar:
:rate5: :hoax: :nyimak: :thanx: :pertamax: :cendol: :bingung: :sundul: :iloveindonesia: :marah: :ngacir: :kiss: :bata:
Posting Komentar
Mohon Commnent