Website Statistics remortgaging Keyboard Berita Tercepat dan Terdepan: Rezeki Nomplok dari Ganti Rugi Rok Mini Keyboard Berita Tercepat dan Terdepan: Rezeki Nomplok dari Ganti Rugi Rok Mini Internet Advertising Charlize Theron Pictures Internet Advertising Charlize Theron Pictures
;

Jumat, 08 Oktober 2010

Rezeki Nomplok dari Ganti Rugi Rok Mini

Geisy Arruda. AP/Leticia Moreira/Folha Imagem

TEMPO Interaktif, Sao Paulo -Sebuah universitas Brasil telah diperintahkan untuk membayar hampir 15.000 poundsterling kompensasi kepada seorang mahasiswi yang dikeluarkan karena hobi mengenakan gaun mini. Geisy Arruda, 21, ditendang keluar dari Universitas Bandeirante di Sao Paulo setelah ia berkuliah dengan busana yang dianggap pejabat kampus terlalu cekak.

Mungkin sadar atas tubuh moleknya, dara Brasil itu memang selalu tampil modis. Termasuk kala pergi ke kampus. Ya, Arruda memang punya rasa percaya diri tinggi. Busana ketat nan trendi yang dipakainya menjadi salah satu pemandangan indah di kampusnya di Sao Paulo.

Kini dia berhasil mengalahkan pihak universitas, tapi para pengacaranya ingin jumlah ganti rugi lebih besar dan menyatakan akan banding.

Menurut laporan PBB, Nona Arruda telah diterima berkuliah lagi ke universitas itu setelah terjadinya suatu kemarahan publik. Kasus ini telah memicu perdebatan luas di Brasil tentang kebabasan pesonal dan moralitas publik.

Sebuah pengadilan sipil mengatakan jumlah denda itu sudah cukup untuk mengimbangi kerugian Nona Arruda tanpa membahayakan kondisi keunagan Universitas Bandeirante, sebuah perguruang tinggi swasta di pinggiran kota.

Sebelumnya, dara berambut panjang itu dilaporkan memicu ejekan dan saling menghina sesama mahasiswa lain pada Oktober tahun lalu ketika dia hadir dengan rok merah super pendek ke kelasnya.

Pihak universitas lalu mengeluarkannya sebab dianggap mengganggu kuliah karena “suatu kurangnya rasa hormat yang terang-terangan terhadap prinsip-prinsip etika, martabat akademik dan moralitas”.

Tapi keputusan itu berbalik dalam beberapa pekan menyusul protes dari media dan tekanan dari Kementrian Pendidikan, yang menuding universitas itu “intoleransi total dan diskriminatif”.
Nona Arruda sendiri kemarin mengatakan, pada saat itu dia merasa dipermalukan oleh pengusiran, namun hiruk-pikuk media membuatnya mantap mengajukan ganti rugi dan menjadikannya pesohor kecil di Brasil.

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Commnent