Sebagai pemakai akun Google Plus, saya cukup khawatir melihat banyaknya remaja putri yang tidak berhati-hati menulis “Status pribadi” sebagai “Public” dan “Extended Circles” (Lingkaran Diperluas). Anda perlu membaca 10 tips memakai Google Plus dan media sosial ini agar tidak menjadi korban kejahatan seksual Internet seperti halnya korban Facebook yang sering diberitakan media pers.
Website social media semacam Facebook, Twitter, My Space, LinkedIn, Google Plus, Orkut, dan lain-lain, kini telah menjadi alat yang sering dipakai oleh penjahat untuk memata-matai, mengumpulkan informasi, mengenali, dan menjebak korbannya, termasuk remaja putri.
Sudah sering diberitakan media pers, baik nasional maupun luar negeri, remaja putri menjadi korban kejahatan, penipuan, penculikan, pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan oleh pelaku yang dikenalnya via media sosial Facebook. Tidak tertutup kemungkinan di Google Plus juga para “penjahat kelamin” itu akan mencari mangsa. Karena itu:
1. Jangan tulis tanggal lahir yang lengkap pada halaman profil anda atau Status Google Plus. Jika harus, cukup tanggal dan bulan saja, tanpa tahun.
2. Jangan tulis nomor handphone atau alamat rumah lengkap, cukup kota atau nama kabupaten saja.
3. Sembunyikan alamat email anda — bisa disetel pada halaman Ihwal (About) agar tidak terlihat pada orang lain (hanya anda yang bisa melihatnya).
4. Jangan tampilkan koleksi foto-foto pribadi kepada “Publik”. Setiap mengunggah foto, anda dapat menyetel siapa saja yang dapat melihatnya. Contohnya, pilihlah hanya orang-orang tertentu dalam Circle anda yang benar-benar anda kenal.
5. Jika harus menulis Status yang bersifat pribadi, misalnya anda “sedih gara-gara dilarang orangtua pacaran dengan si anu,” maka terbitkanlah Status itu BUKAN secara “Publik” atau “Lingkaran Diperluas” — tapi tujukan HANYA untuk Lingkaran tertentu atau orang-orang yang benar-benar anda percayai.
6. Jangan tulis Status yang terlalu mendalam atau detail tentang keluarga anda.
8. Jika ada teman Google Plus yang menulis komentar atau Status “Limited” (ditujukan khusus pada anda) yang isinya berbau “hal-hal dewasa”, jangan tanggapi dan segera BLOKIR akun orang tersebut.
9. Perhatikan dan baca terlebih dahulu halaman Ihwal (About) pemakai akun Google Plus sebelum anda menambahkannya ke dalam Circle (Lingkaran) Teman anda. Apabila anda ragu dan mencurigai akun tersebut, maka jangan tambahkan.
10. Anda tidak harus dan tidak wajib menambahkan akun orang lain yang telah mem-follow akun Google Plus anda. Juga hati-hati terhadap kemungkinan “akun ganda” — bisa saja seorang jahat sengaja membuat akun lebih dari satu.
Biasanya remaja putri, khususnya yang masih sekolah atau di bawah 17 tahun, masih terlalu polos untuk menulis hal-hal pribadinya di media sosial. Mereka tidak sadari bahwa info-info pribadi yang terkesan sepele itulah yang diamati dan digunakan oleh penjahat untuk memuluskan upayanya menjerat korban.
Jaga diri anda baik-baik! “Teman” anda di Internet bisa lebih jahat!
Website social media semacam Facebook, Twitter, My Space, LinkedIn, Google Plus, Orkut, dan lain-lain, kini telah menjadi alat yang sering dipakai oleh penjahat untuk memata-matai, mengumpulkan informasi, mengenali, dan menjebak korbannya, termasuk remaja putri.
10 tips memakai Google Plus, Facebook & media sosial
Juga bisa anda sesuaikan sebagai tips memakai Facebook dan media sosial lainnya. RINGKASAN: Hindari menulis tanggal lahir lengkap, nomor handphone, alamat rumah, dan Status mengenai masalah keluarga anda. Semua informasi tersebut dapat dipakai oleh “penjahat kelamin” untuk menjerat anda.Sudah sering diberitakan media pers, baik nasional maupun luar negeri, remaja putri menjadi korban kejahatan, penipuan, penculikan, pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan oleh pelaku yang dikenalnya via media sosial Facebook. Tidak tertutup kemungkinan di Google Plus juga para “penjahat kelamin” itu akan mencari mangsa. Karena itu:
1. Jangan tulis tanggal lahir yang lengkap pada halaman profil anda atau Status Google Plus. Jika harus, cukup tanggal dan bulan saja, tanpa tahun.
2. Jangan tulis nomor handphone atau alamat rumah lengkap, cukup kota atau nama kabupaten saja.
3. Sembunyikan alamat email anda — bisa disetel pada halaman Ihwal (About) agar tidak terlihat pada orang lain (hanya anda yang bisa melihatnya).
4. Jangan tampilkan koleksi foto-foto pribadi kepada “Publik”. Setiap mengunggah foto, anda dapat menyetel siapa saja yang dapat melihatnya. Contohnya, pilihlah hanya orang-orang tertentu dalam Circle anda yang benar-benar anda kenal.
5. Jika harus menulis Status yang bersifat pribadi, misalnya anda “sedih gara-gara dilarang orangtua pacaran dengan si anu,” maka terbitkanlah Status itu BUKAN secara “Publik” atau “Lingkaran Diperluas” — tapi tujukan HANYA untuk Lingkaran tertentu atau orang-orang yang benar-benar anda percayai.
6. Jangan tulis Status yang terlalu mendalam atau detail tentang keluarga anda.
Misalnya bahwa kemarin bapak dan ibu anda bertengkar sehingga anda merasa sedih dan tertekan. Informasi ini bisa dimanfaatkan orang jahat untuk berpura-pura memberi perhatian pada anda, karena dia sudah tahu kondisi psikis anda saat ini.7. Jangan pernah mau diajak bertemu oleh lelaki yang baru anda kenal di media sosial. Kalaupun harus, ajaklah dua-tiga orang teman, jangan malam hari, dan jangan mau bertemu di tempat yang dia tentukan (harus anda yang menentukan tempatnya).
Atau menulis Status bahwa adik anda masih bayi dan hanya anda sendirilah yang menjaganya di rumah hingga sore sebelum bapak dan ibu pulang kerja. Informasi seperti ini akan memudahkan penjahat memasuki rumah anda.
8. Jika ada teman Google Plus yang menulis komentar atau Status “Limited” (ditujukan khusus pada anda) yang isinya berbau “hal-hal dewasa”, jangan tanggapi dan segera BLOKIR akun orang tersebut.
9. Perhatikan dan baca terlebih dahulu halaman Ihwal (About) pemakai akun Google Plus sebelum anda menambahkannya ke dalam Circle (Lingkaran) Teman anda. Apabila anda ragu dan mencurigai akun tersebut, maka jangan tambahkan.
10. Anda tidak harus dan tidak wajib menambahkan akun orang lain yang telah mem-follow akun Google Plus anda. Juga hati-hati terhadap kemungkinan “akun ganda” — bisa saja seorang jahat sengaja membuat akun lebih dari satu.
Biasanya remaja putri, khususnya yang masih sekolah atau di bawah 17 tahun, masih terlalu polos untuk menulis hal-hal pribadinya di media sosial. Mereka tidak sadari bahwa info-info pribadi yang terkesan sepele itulah yang diamati dan digunakan oleh penjahat untuk memuluskan upayanya menjerat korban.
Jaga diri anda baik-baik! “Teman” anda di Internet bisa lebih jahat!
0 komentar:
:rate5: :hoax: :nyimak: :thanx: :pertamax: :cendol: :bingung: :sundul: :iloveindonesia: :marah: :ngacir: :kiss: :bata:
Posting Komentar
Mohon Commnent