Kepergian  Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke Jerman dengan dalih  promosi  wisata dikecam Istana. Gubernur yang diusung koalisi Partai  Keadilan  Sejahtera dan Hanura ini dinilai mengabaikan rakyatnya yang  saat ini  tengah bergulat untuk hidup pascabencana tsunami yang  meluluhlantakkan  Kepulauan Mentawai.
 
 Kecaman  juga datang dari masyarakat, istana negara, dan Tifatul Sembiring juga  Kurang setuju. Seharusnya  Gubernur berada di Sumbar memantau  perkembangan situasi di Mentawai,  bukannya meninggalkan rakyatnya yang  kesusahan. Lagi pula kunjungan ke  Jerman itu tidaklah terlalu penting,  bisa diwakilkan.
 
 Kepergian  gubernur ini  seolah mengikuti jejak keberangkatan anggota  DPRD Sumbar  ke Italia pada 25 Oktober lalu, persis saat tsunami terjadi,   untuk  menyaksikan pameran kopi.

Seperti  yang dikutip dunia panas dari berbagai millis dan surat kabar, Wakil  Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengatakan, kepergian Gubernur ke  Jerman  sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Kunjungan ke Jerman itu dalam  rangka  memenuhi undangan dari Duta Besar RI yang meminta Irwan Prayitno   menjadi pembicara pada ajang Indonesia Business Day di Munich. “Topik   pertemuan itu adalah pelaksanaan promosi pariwisata dan perdagangan di   Indonesia termasuk Sumbar,” kata Muslim kemarin. 

  Sementara itu, hingga hari ini, sebanyak 74 orang korban gempa dan   tsunami di Mentawai masih belum ditemukan Tim SAR. Hal ini dikatakan   oleh Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar Ade Edward. Gempa   dengan kekuatan 7,2 SR disusul gelombang tsunami tersebut telah   menyebabkan 428 orang meninggal dunia, 172 korban luka berat, dan 325   orang kondisi luka ringan. Warga yang berada pada tempat pengungsian   mencapai  15.097 jiwa.
http://dunia-panas.blogspot.com/ 
 


0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Commnent